Jumat, 17 Juli 2015

Karena Senyummu, Semangatku...

Bekerja itu ibadah. Kalo niat kita baik untuk mencari nafkah maka pahalanya bakal gede. Jadi jangan suka ngeluh tentang kerjaan itu sendiri maupun waktu yang terbuang dalam pergumulan kita dengan kerjaan itu.

Di dunia ini, pekerjaan dibagi menjadi 2 tipe.
1. tipe 36, kamar 2 plus kamar mandinya didalem. Hahaha becanda.
1. Tipe office hour, yang kerjanya itu bisa dari senin-jumat atau senin-sabtu.
Contoh: pegawai negeri, dan beberapa perusahaan yang menerapkan sistem itu.
Atau,
2. Tipe shift-shiftan, yang kerjanya itu berdasarkan pembagian waktu atau hari tertentu.
Contoh: ditempat ane sekarang shiftnya 2-2 alias 2 hari masuk dan 2 hari libur dengan masa kerja perharinya 12 jam.
Bisa juga 4-2, 5-1, dll suka-suka yang ngatur jadwalnya aja.

Nah suka duka jadi pekerja tipe shift-shiftan adalah,
Sukanya itu kita punya waktu libur lebih bebas dari orang-orang office hour. Jadi ngga terpaku sabtu-minggu aja. Apalagi shift di CGK ini. Beuhh kerja baru sebentar tau-tau udah libur lagi. Malah tetangga aja sampe bingung. Ni anak kerja apaan sih kok dirumah mulu. Kwkwkw..

Dukanya itu misal kita ada acara di hari minggu dan ternyata hari itu kita masuk, jadi lah kita ngga bisa ikut acaranya. Ni dulu sering banget kejadian (ya illah sob dulu, dasar orang dulu. Hahaha). Iya ni sering banget kejadian kalo pas temen sekolah atau temen mana aja ngajak buat ketemuan, reuni kecil-kecilan. Paling susah buat ngepasin waktunya. Karena kebanyakan mereka itu penganut sistem orang normal yang waktu kerjanya itu ngga nentang kodrat kita sebagai manusia. Coba aja bayangin. Disaat orang tidur pules ehh kita kerja malem-malem. Pulang pagi. Banci aja kalah shiftnya. Dia pergi malem pulang pagi. Lah ini dari sore sampe pagi lagi. Hahaha curhat tong?

Dan ini dia duka yang banyak dialami orang-orang penganut sistem shift.
Libur hari raya tapi dapet jatah masuk kerja.
Beuhhhhh.. 

Contohnya banyak kok berserakan disekitar kita. Ada pegawai minimarket, petugas di stasiun. Mulai dari security, penjaga tiket, sampe masinisnya. Pegawai rumah sakit, staf bandara, mba-mba cakep yang kerja di bioskop. Mas-mas office boy juga ngga ketinggalan. Sopir omprengan cawang-bandara yang tiap lebaran suka minta jatah THR dengan menaikan tarifnya khusus pas lebaran.
Operator-operator diseluruh indonesia, mulai dari petugas SPBU sampe yang nerima kring-kring aduan di provider kartu selulernya. 
Dan banyak lagi yang ngga bisa disebutin satu-satu.


Ilustrasi
Mereka kerja dan rela membagi waktunya seperti itu karena apa? karena ingin memberikan pelayanan terbaik.
Maka momen lebaran ini bila ketemu kita yang dengan kucelnya pulang kerja atau sedang bekerja sangat pas bila mendapat senyuman dari kalian yang asik menikmati libur panjang ini. 
Kita ngga perlu disapa atau dikasihani. Tapi senyuman anda sangat berarti.
Jangan dijutekin. Pernah ngga kebayang betapa susahnya kalo kita semua libur bareng.

"Kalian mudik mau pake apa? Jalan kaki".
"Kan bisa pake mobil atau motor!".
"Terus bensin abis dijalan mau diisi pake apa? Aer ketuban?, masuk tol yang jaga pintunya siapa? Tuyul?, kalo ban kempes atau bocor dijalan yang mau nambal siapa? Dan bla bla bla lainnya".

Kejadian kaya gitu baru banget gw rasain tadi pagi pulang kerja. Di stasiun cilebut. Nih gw juga heran, lebaran-lebaran bukannya dipake buat ajang silaturahmi atau diem kek dirumah makan ketupat sama opor ayam sampe bulet. Ini malah pada jalan. Perasaan hari esok masih ada deh. Lha ini baru banget paginya shalat ied ehh tau-tau yang nongkrongin di stasiun udah bejubel. Hahaha. Hak sih tapi kan baiknya ditunda dulu. Belum lagi emak-emak bawel yang suka nyerocos seenak udelnya kalo ngomong kaga disaring. Kan kasian petugasnya yang udah rela bantuin, istilahnya men-service calon penumpang biar perjalanannya menyenangkan. Malah diomelin. Ckckck.
Ga tega liat mba-mbanya. Mana cakep lagi. *ehh

Kalo ngomongin kerjaan temen-temen di bandara juga ngga kalah nasibnya.
Teknisi dari pagi sampe sore, sore sampe malem, udah berkutat aja sama kerjaannya buat memastikan pesawat dalam kondisi safe for flight.
Pilot pun demikian, rela ninggalin keluarganya demi apa? Demi mengantar pemudik sampe tujuan. Dengan sangat hati-hati mengemudikan pesawatnya yang keselamatan dan kenyamanan pemudiklah yang jadi prioritas.

Pramugari dan pramugara, yang dengan ikhlasnya mereka bekerja memberi service yang baik kepada penumpang. Dengan senyumnya yang tulus walau dalam hati kadang menangis menjerit dan meronta sambil nyanyi,

"Pulangkan sajaaaa, aku pada ibuku atau ayahkuuu..".

Petugas pasasi yang juga sibuk mengatur penumpang harus dimana dan kemana, 
Security yang siap menjaga keamanan di area tempat pemudik bersiap sebelum terbang.
Sampe abang-abang porter yang rela kerja banting tulang, ngangkat bagasi pemudik yang kadang segede-gede gaban, beratnya masya Allah..

Kebanyakan kami jauh dari keluarga, pacar atau gebetannya yang tadinya niat lebaran bareng ehh ga jadi gara-gara schedullenya mewajibkan untuk bertugas. Apalagi yang rumahnya jauh dari home base. 

Maka, berikan senyum terbaikmu di hari lebaran ini dimanapun anda berada.
Mungkin itu sepele. Tapi senyum memiliki sejuta arti bagi kami.

See you, selamat mudik,
Selamat lebaran.
And have a nice flight..

Nb: dikantor alpha, restroom sambil nunggu sketan.
08.23 PM waktu hape kece.

Kamis, 16 Juli 2015

Hampa Dipelataran Syawal

Ramadhan beranjak pergi. Meninggalkan pesona yang tak dimiliki bulan lain.
Bulan penuh rahmat dan kasih sayang ini berlalu, berita baiknya ia akan selalu kembali tahun depan.
Pertanyaannya, apakah kita akan berjumpa lagi dengannya?
Masihkah Allah cukupkan umur kita untuk menyapanya dan menjalani hari-hari didalamnya dengan penuh kekhusukan?

Sering diri ini menyesali kenapa ramadhan hanya berlalu tanpa penuh arti.
Puasa tetep puasa, tapi apakah amal dan pahala yang terkandung didalamnya urung kita peroleh?
Menahan lapar dan dahaga tetap kita lakukan sebulan penuh, tapi apa kita sudah bisa menahan nafsu yang kadang kita sendiri tak bisa membendungnya.
Tangan yang menyentuh bukan pada tempatnya.
Kaki yang melangkah tanpa arah.
Dan mata, yang memandang tanpa batasan.
Seolah itu adalah hal lumrah, menganggap dosanya kecil. 
Padahal kalo ditumpuk jadi gede juga.

Ramadhan...
Maafkan aku yang membiarkanmu pergi tanpa bekas dihati.
Maafkan aku yang masih sering bermaksiat dipelataran rumahmu.
Maafkan aku yang acuh saat engkau memanggilku.
Hingga aku tak bisa merasakan apa arti kemenangan yang ramai orang gaungkan dipenghujung kehadiranmu.

Syawal...
Hati ini hampa menatapmu.
Seolah esok adalah hari-hari yang biasa dilalui.
Makan di siang hari atau minum kapanpun kita mau tanpa harus menunggu maghrib.
Banyak orang senang dan kegirangan mengetahui engkau akan datang besok.
Seolah semua berpesta, mulai dari pelosok desa hingga kemegahan ibu kota.
Gelombang kesenangan terasa gaungnya hingga beberapa hari sebelumnya.

Baju baru, ketupat, rendang, amplop dan segala tetek bengek dipersiapkan.
Sampai terkadang ramadhan terabaikan demi menyambut kedatanganmu.
Tapi apa mereka yang dengan wajah sumringah plus gaji ketiga belas ditangan merasakan kehampaan seperti hati ini?
Apa mereka hanya mengira kemenangan yang dijanjikan benar-benar sudah dirasakan?
Apa mereka masih akan menyangka dirinya seperti bayi baru lahir yang sebulan penuh kemaren telah dibersihkan?
Kenapa mereka yakin sekali?

Ahhh.. hampa dan kosong jiwa ini.
Diri ini berharap agar bisa memperbaiki ramadhanMu Yaa Rabb. Tahun depan dan seterusnya sepanjang hidup hamba. Aamiin.


Nb: jemputan LM. 06.28 BBWI waktu hapekece. 
16juli2015
Duduk sendiri dikursi 2.

Selasa, 07 Juli 2015

Jadi? Kapan Ke LTC Lagi?

Kurang lebih 21 bulan kita (BAM 7 dan BAM 8) "hidup" di LTC.

Training yang Gw rasa tidak sebentar, dan hampir aja bakal puasa disini lagi.

Yaa sebenernya puasa disini juga enak, hari-harinya teratur. Hahaha.

Dan tepat hari ini tanggal 16 Mei 2015 seluruh Siswa Basic Aircraft Maintenance batch 7 dan batch 8 dinyatakan lulus. Kembali ke "habitat" masing-masing.

Yang sebelumnya dari Line Maintenance balik kesana. Yang dari Schedulle Maintenance juga balik ke asalnya. Sampe yang dari Heavy Maintenance pun akan kembali kesana. Bedanya dulu di Surabaya sekarang pindah ke Batam.

Wajah-wajah ceria penuh kegembiraan terpancar dari tiap wisudawan. Mungkin dibenak mereka terlintas sebuah kebebasan versi masing-masing. Tapi Gw juga yakin dilubuk hati mereka yang paling dalam, ada sebuah kerinduan . Rindu akan adanya kebersamaan yang sudah terjalin cukup lama ini.

Gw pribadi pun merasakan adanya perasaan yang campur aduk. Sedih senang, cuma yaa ngga sedih-sedih amat sih, sok melankolis banget ntar dikiranya. Haha.

Contoh yang paling kerasa adalah teman satu mess. Yup selama hidup disini kita dibagi delapan mess perkelas. Satu mess berisi empat orang.

Gw menempati mess 7. Dan kalian tau siapa 3 orang beruntung yang menempati mess itu bersama saya? 
Hahaha beruntung dengkulmu.

Ada;
Rully Rachmat Permadi
Taopan Hendrawan
Unggul Prihastomo

Mereka bertiga lulusan SMK Penerbangan Bandung. Kebayang kan awal-awal bareng mereka, beuhh nyarios sunda alias ngomongnya pake bahasa sunda dengan logatnya yang khas Bandung. Mendayu-dayu. Enak sih nadanya cuma sayang, mereka cowok. Kan jadi gimana itu kalo dihayati dan diresapi omongannya.

Tinggal 21 bulan sama mereka itu luar biasa uniknya.

Ada Rully a.k.a Banpol

Dikelas dan dimess, dia terlihat paling menonjol. Apanya? Perutnya *ehh.
Dia pinter orangnya, kalo di mess suka banget muterin lagu yang itu-itu aja sampe kadang dicengin sama Unggul. Jadi pas pagi nih udah deh, laptop on speaker on. Tapi enak sih jadi pagi kita ada semangatnya. Ngga krik-krik banget. Malah kadang suka jadi lagu "nina bobo" kalo gw pengen tidur lagi abis mandi. 

Awal kenal masih jaim lah. Ehh lama-lama orangnya bocor juga cuy. 
Kadang suka cerita-cerita juga masalah percintaan yang menurut Gw agak ngebingungin gaya pacarannya sampe yang terakhir ini baru keliatan normal, bahkan bisa ngerubah Doi jadi lebih alim. . And kadang juga Doi cerita tentang keluarganya. 

Ni anak kalo manggil nama Gw bukan Trie atau Andi, tapi Cing.

"Pol, jatah beli air siapa sekarang?"
"Ente Cing..".

Nah lhoo, entah Cing itu kependekan dari apa. Mungkin kucing, mancing, pucing, atau kancing. Hahaha abaikan.
Dia orangnya juga unik. Dengan badan yang tinggi gede tapi suaranya ga ada sangar-sangarnya, ditambah lagi kalo ngomong R itu kaya ada geter-geternya gitu. 

Dan kegiatan pulang sekolah yang paling gw inget doi langsung duduk manis di mejanya. Pake kaos kutang, buka nasi bungkus trus makan. Udah. Abis itu ngva makan lagi malemnya. Tapi ngemil. Biar kurusan katanya. Wkwkkw
Yang paling ngeselin kalo Doi lagi jadi heater alias kompor. Beuhhh ngga usah diceritain dah kompornya kaya gimana.


Ada Topan a.k.a Openg

Ni anak ngomong sundanya kentel banget, biarpun dicampur air tetep aja kentel. Hahaha apasih?
Yang paling khas dari Doi kalo ngomong adalah banyaknya binatang menggonggong yang terselip diantara kalimatnya. 

"Ahh anying eta si anying mah meuni anying pisan siah anying".

Ngga usah dicontohin lagi kali yak. Ngerti sendirilah. Hahaha.
Doi juga suka nyanyi-nyanyi dimess. Awalnya nih waktu mess sebelah belum kosong. Hampir tiap malem nyanyinya di mess sendiri. Beuhhh cuyy suaranya, serak-serak basah. Kalo nyanyi urat lehernya sampe nongol kaya mau putus, mukanye juga sampe mateng tuh, tinggal dikasih saos asem manis trus dihidangkan selagi anget, hahaha apasih?.

Kalo suasana hati lagi enak mah mantep tapi kalo lagi butuh ketenangan kadang ngerasa bising juga. Sampe ngga enak mau bilang akhirnya pasrah aja dah.
Tapi semenjak mess sebelah kosong ngga ada yang ngisi, Doi pindah, khusus tidur baru balik ke mess sendiri. 

'Hidup dalam kesendirian dan penuh kebebasan'. Gw rasa itu kalimat yang pas buat nggambarin siapa temen se mess Gw ini.

Unggul a.k.a Peyek 

Doi anaknya rajin., awalnya. Gile aje pertama kali kita nempatin mess. Yang paling greget nyabutin rumput sehalaman belakang siapa? Nihhh bocahnya. Wihhh sadis.
Anak Bandung yang punya darah banyumas. Doi promotor cuy, nih yaa kalo lagi telponan entah sama siapa aja yang jadi temen nelponnya. Dengan sukarela Doi bakal nyeritain apa itu teknik, kerjanya ngapain aja, sampe ramalan masa depan kalo bisa dapet anak teknik bakal kaya gimana, beuhh bisa Dia. Sering gw and Banpol ledekin kalo Doi lagi promosi gitu. Hahaha.

Anaknya rajin, rajin naro apa aja sesukanya. Gantungin baju di pintu, naro kolor dibawah kolong. Baju ditaro sekenanya. Hahaha gw cerita yang baek-baeknya aja dah.
Tapi Doi anaknya baek, care. Ngga perhitungan. Apalagi waktu nyetok Mie sekardus. Ditawar-tawarin ke gw. Hahaha tau aja.
Hal terkonyol waktu tengah malem bolong, Doi pernah mau kerasukan. Lagi asik-asik tidur depan TV ehh tau-tau langsung loncat Doi ke kamar Banpol. Duduk sambil nyebut.
"Butt...buttt...butt.."
Ehh salah deng, maksudnya
"Astaghfirullah..Astaghfirullah..".
Duduk diem, abis ditanya and ngga kenapa-kenapa akhirnya lanjut tidur lagi.
Lahhh ni bocah kenapa? Hahaha

Partner gw buat debat, apalagi yang paling fenomenal jaman pemilu presiden.
Amsyong. Rasanya kalo udah debat pengen gelut aja, urat kita ampe pada nongol. Hahaha.
Maklum Doi Jokower. Partner juga buat cuci mata di kantin. Dan yang paling gw kesel dari Doi tuh cuma satu. Doi yang ngomporin nama terngehe yang akhinrnya sekelas manggil pake nama itu. Asemm. Ngga bakal gw sebut disini dah. Hahaha

Diluar dari mess 7, karena kita paling pojok messnya. Ada mess yang jadi tetangga terdekat dari kita. Mess 6.
Isinya;

Mahendra si jomblo permanen yang sering juga gw pinjem motornya, 
Haryo homcay wacelay weyfay yang kalo ngomong pasti ada 'Lay'nya. Eee lay.
Pratomo si Danmen yang ngomongnya pelan plus kalo ketawa tuh mulutnya ngebentuk bentuk inlet pesawat jet F-16 trus matanya keliatan tinggal 1/4.
Miswoyo yang kadang suka ngerasa gantengnya diatas maksimal, hahaha becanda koy. Doi ini ganteng buktinya ada aja mugari yang nempel, gw rasa gara-gara pake ajian jaran goyang nih. Wkwkwkw

Mereka tetangga terbaik selama 21 bulan ini.
Gimana ngga, dimintain sabun cuci piring, manut. Dimintain semir buat sepatu, oke. Dimintain air minum pas kita lagi keabisan, dikasih. Cuma sayang aja belum pernah gw mintain duit. Dikasih juga kayanya.

Terdekat kedua ada Mess 5 yang didalemnya bersemayam;

Bang Made yang paling senior umurnya.
Uwa Kian Kolot yang suka ledek-ledekan sama gw plus kalo ada game terbaru dihapenya pasti langsung dipamerin.
Irvan si Ganteng yang dulu sering gw pinjem motornya, dan 
Kemal Si regar *ehh ngga dipisah deng Siregarnya yang punya rekor dunia duduk terlama di mess gara-gara maen naga. 

Geser dikit ada mess 4. Disana ada 4 onggok anak manusia,

Feri si mereng manusia titanium yang ngomongnya logat-logat medan.
Firmansyah yang cungkring tinggi kadang kalo ngomong kaga disaring. 
Ilham Ahong spesialin moduser dari Bogor yang pernah ke gep sama korbannya lagi modusin yang laen. Ke gep ama ceweknya juga pernah. *ehh.
Hilman yang tulisannya paling bagus dikelas and Doi orangnya care, lebih mentingin pertemanan daripada permusuhan. Hahaha apasih?
Geser lagi ada mess 3 yang dihuni 4 orang juga.
Ellyso si ketua kelas yang kalo ngomong kuahnya banyak.
Dhoni Baradjo yang OJT di Hanggar batam malah dapet jodoh.
Deri yang hobinya donlot pilem and kadang juga ngga keluar dari mess. Dan kalo pulang ke bandung serignya bawa tas dua biji, isinya? Baju kotor paling. Haha.
Deni Cagur yang kalo ketemu gw sukanya ngomong "ehh yoyot", "Ika cantik ya..". What the....? Untung ceweknya Doi ngga denger kalo pernah ngomong gitu. Ckckck.

Geser lagi ahh dikit ke mess 2. Komposisinya ada 4 macem.
Anton si Abok yang suka ngeslew, ngeselinnya suka ngikutin orang ngomong, beneran kalo lu lagi digituin mukanya jadi ngeslew. Dan hobinya tiap sore ngeeung-gerungin motor 2 taknya depan mess. Ckckck.
Asep si apoy yang hobinya maen gitar and kalo nyanyi pasti jadi suara duanya. 
Bunga si encuk yang kulitnya putih sendiri, putingnya warna pink and dia bangga sambil pamer ke Gw, "liat nih bang puting Gw pink, beuhh". Entah maksudnya apaan, bakat homreng kayanya.
Dadan alias bleng, entah kenapa namanya bleng, mungkin doi suka ngebleng mendadak. Hahaha plus kalo ketawa gigi gingsulnya keliatan. Manis? Kaga. Dia kan cowok. Kalo Nabilah JKT48 baru manis. Hahaha

Geser lagi ke mess 1. Ada orang alim se-BAM 8,

Abur namanya. Celananya cingkrang, pernah PHPin cewek yang akhirnya tuh cewek curhat di instagram dan di screenshootlah sama anak-anak terus disebar si geup WA. Hahaha.
Angga Praduanata, calon perwira TNI AU yang kandas di seleksi pusat tahun 2010. Kalo ngomong suaranya ngebass. Mungkin kalo ada banci lupa bawa bass pas ngamen, Doi bisa gantiin jadi suara bass betotnya. Doi berkacamata dan itu jadi senjata ampuhnya kalo lagi tidur dikelas. Hahaha
Aldi alias Adul yang selalu dan selalu jadi korban Bully dikelas karena ukurannya kecil, apanya? Badannya. Doi pernah jadi korban keisengan gw yang berakhir marah-marah. Karena tidurnya mangap dikelas, iseng lah gw masukin sambel. padahal cuma sambel ehh marah-marah. Hahaha
Adit si Entong. Dipanggil sama bocah apa coba? Cipuy, alias Cina Puyeng. Kalo manggil gw bukan trie atau andi, tapi Bang B***r. Ffffuuucckkk...

Dan mess terakhir ada mess 8.

Mas Yoyok si bendahara kelas yang siap membantu siapa saja soal keuangan khususnya gw. Nama gw selalu ada dicatetan Doi tiap bulan. Hahaha
Dan,
Yusuf si Ucup. Yang selalu merhatiin pelajaran dikelas walau sambil stall kepalanya. And Doi satu-satunya perwakilan dari SM di kelas.
Oiya mess 8 ini adalah mess tersering buat gw tebengin mandi pagi kalo pas air di mess 7 ngga keluar. Hahaha

Yup, mereka semua berbeda-beda karakter dan sifat. Ada yang nyenengin, ngeselin, gajelas, dan baik. Semua jadi satu. Memberi warna tersendiri buat BAM 8. Dan gw bangga jadi bagian dari kalian.
Tetep semangat Sob buat masa depan yang lebih baik. Terima kasih untuk 21 bulannya. Sampe ketemu di training Rating nanti. Semoga aja ada keajaiban kita sekelas bisa Rating bareng. Aamiin.
Jadi? Kapan ke LTC lagi?.. 

Nb: 11.55 PM waktu hape kece. Di RC abis towing hari pertama. 



kaya ada flashback-flashbacknya gitu

Alhamdulillah setelah kelulusan BAM kemarin, kita balik lagi kelapangan. Kurang lebih 21 bulan hidup cuma berkutat dengan kegiatan sekolah.
Jadi kalo ada istilah lingkaran setan, ini gw sebut lingkaran ketan alias kereeen setaaaann. Hahaha, ngga..ngga gw cuma becanda.
Iya pokoke kegiatan senin sampe minggu itu cuma mess-sekolah-makan-belajar-tidur-bangun-olahragapagi-sekolah-makan-belajar-tidur-kadang weekend pulang kerumah.
Udah gitu aja sampe ladang gandum dibanjiri coklat. Gitu-gitu terus kan jadinya enak ya *ehh. 


Kelamaan sekolah, bikin kangen lapangan. Bukan, bukan lapangan bola, gw ngga demen maen bola. Tapi tempat kerja. Kadang keseringan di kelas pake AC ehh kangen pengen panas-panasan lagi. Keseringan duduk-duduk manis di kelas ehh kangen pengen thawaf-in pesawat lagi. Keseringan hidup teratur dari pagi sampe sore ehh kangen urakan lagi tidur sore sampe sore lagi, yang kalo bangun tidur tuh jadi bego, sekilas lupa ini lagi dimana, tiba-tiba ada dikamar padahal tadinya lagi suap-suapan sama Pevita Pearce *ehh. Hahaha apasih?
Dan kangen-kangen lainnya yang pernah terlintas saat sekolah BAM dulu.


Dan sekarang? Wuihhhh kalo boleh curhat, gw seneng banget bisa kelapangan lagi. Kalo misalnya pesawat bisa ngomong udah gw pelukin itu satu-satu sambil ngomong.

"Aku kangen Wat sama Kamu". (pesawat yee bukan Wati, tau tuh Wati siapa)
"Aku ngga tuh"
"Kok bisa Wat? Why? Kenapaaahh? Kamu ngga inget dulu kita panas-panasan bareng? aku semprot ketek kanan kamu pake minyak trus kamu geli-geli sendiri, kalo sepatu kamu rusak aku gantiin sama yang baru, ngga kangen momen itu Wat?"
". Kata gw memelas
"Bro bro.. pesawat Lion disebelah sana, parkir di Alpha".
"Lho emang ini dimana?" 
"Hanggar Batavia".
"*tepok jidat".
Nb: garing yak? Bodo ah. Hahaha.


Bukan dilapangannya doang. Kadang proses gw berangkat dari rumah yang harus naik commuter line, naik jemputan dari cawang ke bandara dan pulangnya juga gitu lagi. Itu tuh ngangenin banget bro. Udah lumayan lama gw ngga ngerasain berangkat kerja kaya gini lagi setelah sebelumnya sempet di daerah plus minus 3 tahun.
Ada kenikmatan tersendiri saat lu harus capek-capek berangkat lebih awal dari temen-temen yang notabene ngekoss deket bandara dan bisa berangkat kapan aja. Sedangkan gw ngga cuy, harus dijadwal. Contoh sekarang nih masuk malem jam 19.00 BBWI, mau ngga mau yaa gw harus berangkat dari rumah jam 16.15 demi bisa naik kereta jam setengah 5 sore. Saik ga tuh, mungkin bocah dikossan lagi asik tidur-tiduran dan gw udah berangkat. 

Ada yang bilang,
"Lu PP Bang?"
"Ngga cape PP Yot?"
"Tadi dari Bogor lagi Mas Andi?"
"Naik omprengan bareng lagi ngga Trie?"
"capek sih sebenernya, tapi rela bagi-bagi? Hahaha.

Mungkin saat ini emang gw lagi asik aja sedikit mengenang kebiasaan dulu awal kerja PP. Dan momen Ramadhan ini juga pas banget buat ngerasain indahnya kasih sayang Ibu. 
Lho kok jadi bahas Ibu?
Iyaa inti dari tulisan ini sebenernya gw lagi ngebayangin betapa sayangnya seorang Ibu sama anaknya.
Masih sama kaya 2009 dulu pertama kali kerja disini.
Masuk malem dibawain bekel buat buka puasa and sahur, dibikinin es buah and dimasukin ke tempat minum yang kaya termos gitu. Baju juga disetrikain, pulang ganti baju besoknya kerja ehh udah ada baju bersih lagi. Kan beda banget sama jamannya ngekoss dulu, dimana satu seragam putih bisa dipake paling minimal 2hari baru ganti. Hahaha.


Pun begitu dulu kalo masuk pagi, jam 03.00 BBWI udah harus bangun. Mandi and siap-siap. Ibu juga bangun, malah kadang dibangunin beliau. Saat asik siap-siap tau-tau udha terhidang sarapan pagi, yang paling enak itu Ibu bikin apa sih itu namanya, pokoke ada roti tawar plus isinya telur mata sapi. Ditambah susu segelas masih anget. Beuhh apa ngga kaya bule gw pagi-pagi buta makan begituan. enak sih, cuma kadang di kereta ekonomi (dulu kereta paling pagi itu ekonomi, yang didalemnya ada orang bawa dagangan entah itu kursi, lemari, sampe tanaman hias naik kereta juga, ditaronya ditempat duduk lagi. Kan ngehe). Nah gw ulangi, kadang di kereta itu jadi mules, gara-garanya belum kebiasa kali ya wkwkw. 


Serasa kaya mimpi, serasa hidup gw terulang lagi ke 5 tahun silam. Kan jadi berasa muda lagi yaa. Padahal umur udah kepala 2. Satu diatas satu dibawah kepalanya. Hahaha parah, becanda.
Waktu itu sih masih 18 tahunan gitu. Aihhh..
Pun gedung-gedung disini belum banyak berubah, gw kira bakal ada perubahan signifikan gitu, tau-tau ada gedung yang dise ut pencakar langit udah ngga nyakar langit lagi, tapi gelantungan sama langit.
Trus ada terowongan bawah tanah langsun ke bandara, atau bis jemputannya ngga napak lagi ditanah.
Ternyata yaa masih sama kaya waktu gw remaja beranjak dewasa dulu. Hahaha.


Dan, gw masih bersyukur banget bisa deket sama keluarga lagi, alhamdulillah. Khususnya Ibu and Adek kesayangan. Plus ditambah sekarang ada Honey Bunny Sweety Kring Kring Olala yang selalu ada dan jadi keseharian baru yang tentunya lebih luar biasa dibanding dahulu. Luar biasa bawelnya, cerewetnya, lucunya, ngegemesinnya, ngangeninnya, dll. Hahaha.

Itu aja kali ya. Curhat mulu kaya acaranya Mamah Dedeh.

See you..


Nb: 07.17 PM. Waktu hape kece, dijemputan LM otw Soetta, hari pertama OJT towing.
Selasa 7juli2015